Polres Banyuwangi, Jatim, membantu Komite Nasional
Keselamatan Transportasi (KNKT) melakukan penyelidikan terkait tenggelamnya KMP
Rafelia II di Selat Bali, Jumat (4/3/2016). Personel Satuan Polisi Air sudah
memeriksa 15 orang penumpang dan 5 orang anak buah kapal (ABK) sebagai saksi.
" Sudah ada 20 orang yang kita periksa. Terdiri dari 15
penumpang kapal yang selamat dan 5 orang ABK . Jumlah manifes kapal total 80
orang, Rinciannya 14 ABK dan sisanya penumpang. Total jumlah penumpang yang
selamat baik yang berada di ASDP dan RS Islam Banyuwangi sebanyak 76 orang dan 4
yang hilang masih kita cari baik di darat maupun di laut, ada 2 ABK dan 2
penumpang" ujar Kapolres Banyuwangi, AKBP Bastoni Purnama Jumat
(4/3/2016).
Penyelidikan awal dilakukan sebagai bahan penyelidikan yang
dilakukan tim KNKT untuk mencari penyebab tenggelamnya kapal milik PT Dharma
Bahari Utama. Dari hasil pemeriksaan sementara, polisi menduga penyebab
tenggelamnya kapal karena kapal kelebihan muatan. Selain itu kendaraan yang
berada di dalam kapal tidak diikat sehingga membuat kapal miring karena tak
seimbang.
Sementara itu dari hasil pengamatan video rekaman penyelaman
kapal ditemukan perbedan jumlah (manifes) kendaraan yang diangkut. Ada 6 sepeda
motor yang tidak masuk dalam manifes.
"Ini jangan main-main ya. Jika dihitung bisa ada
tambahan 6 orang jika satu orang. Kalau masing-masing 2 orang ini bisa 12
orang," ujar Bastoni dengan nada tinggi menunjukkan keheranannya soal data
manifes.
Dua ABK KMP Rafelia II saat diperiksa oleh pihak kepolisian
menyatakan kapal yang dikendarainya menyimpan beberapa kejanggalan saat sebelum
dan menjelang detik-detik tenggelamnya kapal. Apa saja keterangan mereka?
Ali imron, Mualim 2 KMP Rafelia II saat diperiksa oleh
penyidik Satpolair Banyuwangi menjelaskan, posisinya sesaat sebelum kapal tenggelam
berada di dek luar anjungan kapal. Namun dengan jelas bisa melihat jika Mualim
1 Puji Purnomo dan Nahkoda Bambang berada di ruang kendali. Kapten KMP Rafelia
yang belum teridentifikasi tersebut terakhir menggunakan kaos berkerah warna
putih dan celana jeans berwarna biru gelap.
"Mereka semua ada di ruangan kemudi di anjungan.
Sebelah kanan almarhum Mualim 1 dan juga ada Kapten berbaju putih berkerah
celana biru gelap sedang memegang kendali kapal," jelas Ali ketika
diperiksa penyidik di salah satu ruangan Polair Banyuwangi, Minggu (6/3/2016).
Selain menceritakan tentang kondisi dan ciri-ciri properti
yang dikenakan dua perwira KMP Rafelia II, Ali Imron juga menjelaskan, jika
seluruh truk tronton yang diangkut oleh kapal tersebut saat peristiwa tenggelamnya
kapal tidak diberi pengaman berupa tali pengikat. Padahal memberikan pengamanan
pengait di masing-masing kendaraan besar seperti tronton adalah salah satu SOP
yang harus dikerjakan.
"Muatan memang tidak pernah di lasing (diberi pengikat
tali di masing-masing sisi kendaraan besar). Saat kejadian juga kendaraan besar
tidak ada yang di lasing," imbuh Ali.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar