Jumat, 04 Maret 2016

BUKAN HANYA ALQURAN, ALKITAB-PUN MELARANG SELFIE



Memasuki awal tahun, ternyata tren selfie atau foto diri belum juga reda. Fenomena ini membuat banyak orang terobsesi untuk berlomba-lomba memamerkan selfie terheboh. Dr Mariann Hardey, spesialisasi digital social media, menyebutkan bahwa SELFIE adalah salah satu revolusi bagaimana seorang manusia ingin diakui oleh orang lain dengan memajang atau sengaja memamerkan foto tersebut ke jejaring social.

Sudah bukan hal yang tabu bagi kita untuk melakukan selfie, Selfie atau memotret diri sendiri bisa jadi ajang aktualisasi diri. Jadi sekali-dua kali selfie mungkin tak jadi soal. Yang lebih mengherankan mereka rela mempertaruhkan nyawa, mengumbar aib dan menyakiti diri sendiri hanya untuk sebuah foto agar mendapat pujian. Pada kenyataannya antara yang dirasa dan yang di lakukan sangat bertolak belakang. Demi kesenangan sesaat kita menyakiti diri sendiri dan terkadang menyakiti orang lain. nggak ada manfaatnya bahkan banyak mudharatnya.


Lantas bagaimana dengan yang keranjingan selfie? Apa kabar kesehatan mentalnya?. Politisi yang juga psikiater, dr Nova Riyanti Yusuf, SpKJ menegaskan selfie dapat memicu munculnya gejala gangguan kepribadian seperti narsisistik dan histrinoik (UJUB, ANGKUH, CAPER ATAU INGIN JADI PUSAT PERHATIAN), berselfie menunjukkan bahwa dirinya kurang percaya diri dengan apa yang dimiliki. dengan kata lain, orang yang kecanduan dengan selfie adalah mereka yang KUPER (kurang pergaulan, kurang percaya diri dan kurang pekerjaan). Jika selama ini kita hanya mendengar para mulim banyak mengecam para selfier, ternyata alkitab agama Kristen dan khatolik juga memiliki pernyataan yang sama. Berikut bunyi ayatnya:

Ketahuilah bahwa pada hari-hari terakhir  akan datang masa yang sukar.  Manusia akan mencintai dirinya sendiri  dan menjadi hamba uang.  Mereka akan membual dan menyombongkan diri,  mereka akan menjadi pemfitnah,  mereka akan berontak terhadap orang tua  dan tidak tahu berterima kasih, tidak mempedulikan agama, tidak tahu mengasihi , tidak mau berdamai, suka menjelekkan orang, tidak dapat mengekang diri, garang, tidak suka yang baik,  suka mengkhianat, tidak berpikir panjang, berlagak tahu,  lebih menuruti hawa nafsu dari pada menuruti ALLAH.  Secara lahiriah mereka menjalankan ibadah  mereka , tetapi pada hakekatnya mereka memungkiri kekuatanNya. Jauhilah mereka itu! (2 Timotius 3:1-5)

Psikolog klinis dan forensik, Kasandra Putranto, menuturkan bahwa foto selfie hanya berguna untuk diri sendiri. Misalnya saja menjadi salah satu cara untuk menghibur diri atau mengisi waktu luang. *(pingin ngakak…

Berfoto selfie lalu mengunggah di media sosial, lalu berharap ianya di-komen, di-like, di-view atau apalah, bahkan kita merasa senang ketika mendapatkan apresiasi, lalu ber-selfie ria dengan alasan ingin mengunggahnya sehingga jadi semisal seleb, inilah yang dinamakan penyakit CAPER

Berfoto selfie, lalu dengannya kita membanding-bandingkan dengan orang lainnya, merasa lebih baik dari yang lain karenanya, merasa lebih hebat karenanya, jatuhlah kita pada hal yang paling buruk ANGKUH.

Berfoto selfie lalu takjub dengan hasil foto itu, bahkan mencari-cari pose terbaik dengan foto itu, lalu mengagumi hasilnya, mengagumi diri sendiri, inilah yang dinamakan penyakit UJUB.

Berikut cuplikan realita hasil selfie, mulai dari dewasa hingga menjadi contoh bagi anak-anak dengan berbagai versi para anak atau remaja dalam meniru sikap dewasa ini.

Suami Istri turis  Polandia yang lagi berlibur di Portugal mencoba selfie di tepi tebing  yang curam pada 10 Agustus 2014. Mereka berdua terjatuh di tebing itu dan tewas. .

20 februari 2015 Tomi Luki Saputra, warga Jalan Mangga, Kelurahan Kejuron, Kota Madiun harus membayar dengan nyawanya setelah tersambar kereta api Bangunkarta saat selfie dengan teman temannya dengan latar belakang kereta api bangunkarta yang akan melintas.

3 Maret 2016, media dikejutkan dengan kabar yang sedang beredar viral di Facebook. Berawal dari upload seorang akun facebook. Foto ini langsung viral. Maklum, buka main main aktornya. Seorang anak sekolah!


Tidak ada tujuan yang jelas dari mereka yang suka selfie dan memamerkannya ke media social. lebih parahnya lagi, selfie hanya mengundang musibah bagi pelakunya.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar