Sabtu, 20 Februari 2016

Dukungan Untuk PIONEER Se-Asia - Rio Haryanto

Mencetak sejarah dengan menjadi pebalap pertama Indonesia yang membawa merah putih ke ajang balap Formula 1. Tim F1 tentu saja tak mau sembarangan memilih pebalap. Bagaimanapun mereka tetap mengejar prestasi. Dari prestasi, lintasan uang dalam jumlah lebih besar akan bisa datang. Kehidupan mereka di ajang F1 pun dijamin terus beputar.

Beberapa pebalap pay driver membuktikan kalau mereka cuma butuh 'sedikit bantuan' untuk dapat kesempatan menunjukkan kehebatannya. Salah satu pebalap tersukses sepanjang sejarah F1, Juan Manuel Fangio, adalah pay driver. Dia dapat dukungan dana penuh dari pemerintah Argentina, demikian juga para pembalap juara dunia lainnya seperti 1970-an Niki Lauda dari Autria, Michael Schumacher dari Jerman dan lainnya.


Pebalap Indonesia, Rio Haryanto membutuhkan uang sebesar 15 juta euro untuk mengamankan satu kursi di tim Manor. Dari kebutuhan itu, Pertamina sudah bersedia memberi dana sebanyak lima juta euro. Itu berarti masih ada kekurangan sebesar 10 juta euro. Rio masih membutuhkan tambahan dana besar untuk berkiprah di ajang Formula 1. Rencana bantuan dari Kementerian Pemuda dan Olahraga menjadi perdebatan.

Kekurangan dana itu masih diupayakan. Rio disebut masih diberi waktu hingga bulan Mei untuk memenuhi sisa dana yang diminta Manor. Ari mempunyai solusi untuk itu. BUMN peraup laba diharapkan bisa berperan aktif membantu Rio. Dukungan dari masyarakat juga bisa dimaksimalkan. Kementerian BUMN merilis data pada bulan Mei tahun lalu bahwa ada 92 dari 119 BUMN meraih laba. Bank Rakyat Indonesia ada di peringkat pertama dengan laba Rp 24,25 triliun, Telkom ada di posisi kedua dengan raupan Rp 21,44 triliun, dan Bank Mandiri ada di posisi tiga dengan capaian untung Rp 20,65 triliun. Pihak BUMN pun sebenarnya juga sudah berusaha membantu. Dengan 'pancingan' dari Pertamina, diharapkan BUMN lainnya bisa tergerak hatinya.

Dilain pihak, Jeffrey JP, Sekjen IMI periode 2015-2019 saat dihubungi Otomania, Minggu (19/2/2016 menyampaikan “ untuk balapan di F1, Rio itu membutuhkan super license. Lisensi tersebut bisa langsung diterbitkan oleh FIA (Fédération Internationale de l'Automobile) atau IMI. Jika Rio membutuhkan”.

Sejak awal Rio bersikukuh untuk membalap F1 musim ini. Kendati sempat muncul tanda tanya karena tak kunjung punya sponsor untuk membayar kepada Manor, pada hari Kamis (18/2/2016) Manor secara resmi mengumumkan Rio menjadi salah satu pebalap mereka. 

Harapan itu akhirnya terwujud. Rio Haryanto dipastikan jadi terjun di F1 musim 2016 ini setelah dia dikontrak Tim Manor. "Kabar bagus! Kami telah mengontrak Rio Haryanto untuk mengisi mobil kedua kami. Line up pebalap muda dan lapar kami sudah komplet," demikian di-tweet oleh akun resmi Manor Racing.

Indonesia patut berbangga, karena salah satu putra terbaiknya akan membawa nama Indonesia di ajang balap paling bergengsi di dunia. Pebalap muda Rio Haryanto mencatat sejarah dengan berlaga di gelaran Formula 1 musim 2016. Rio menjadi satu-satunya pebalap F1 yang mewakili Asia.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar