Jumat, 26 Februari 2016

ACEH MENGGUGAT MISS INDONESIA

Gelaran miss indonesia yang berlangsung semenjak 2005 memang tidak terlepas dari kontroversi. Namun tiga tahun belakangan kontroversi makin menjadi dengan adanya perwakilan provinsi Aceh yang ditolak oleh masyarakat dan tokoh aceh. Penolakan oleh masyarakat dan tokoh tersebut jelas terjadi dan dapat disaksikan baik lewat demo yang dilakukan mahasiswa maupun lewat pernyataan pernyataan tokoh aceh dimedia.

Walau setiap tahun ditentang, nampaknya pelaksana kontes miss indonesia lewat yayasan miss indonesia tidak ambil pusing. Buktinya, tahun 2016 ini mereka kembali memberikan selendang provinsi aceh kepada peserta yang diketahui tidak memiliki hubungan dengan Aceh. Yakni gadis asal surabaya bernama Flavia Celli. Selain tidak berhubungan dengan aceh, si peserta yang menyandang selendang provinsi Aceh ini juga tidak bersikap layaknya wanita Aceh.

Memang, pemilihan peserta miss indonesia tidak dilaksanakan di setiap provinsi. Proses seleksi hanya dilakukan di kota-kota besar dan peserta berpotensi bisa dan boleh diberikan selendang provinsi lain walaupun si peserta sendiri tidak memiliki hubungan atau bahkan belum pernah menginjakkan kaki di provinsi yang dia wakili. Hal ini sangat berbeda dengan putri indonesia yang melakukan seleksi di semua provinsi dan peserta perwakilan provinsi betul betul mewakili provinsinya baik secara kultur maupun budaya.

Kontroversi tahun ini benar-benar memuncak dengan tindakan tegas yang diambil tokoh Aceh. Anggota dewan perwakilan daerah (DPD) asal Aceh, Sudirman melayangkan surat protes dan permintaan klarifikasi yang ditujukan kepada yayasan miss indonesia. Surat tersebut bahkan meminta yayasan miss indonesia beserta dengan peserta yang memakai selendang provinsi Aceh, yakni Flavia Celli untuk meminta maaf secara terbuka terhadap masyarakat Aceh.


Kelanjutan dari kasus ini memang belum jelas. Namun mengingat kasus ini terjadi hampir setiap tahun, sudah semestinya yayasan miss indonesia dah selaku penyelenggara kontes miss indonesia untuk lebih arif dalam menentukan peserta yang mewakili aceh. Seandainya di rasa tidak ada calon yang bisa mewakili provinsi aceh, maka selayaknya hilangkan provinsi aceh dari peserta. Karena dari awal permasalahan ini terjadi sebab Aceh sebagai provinsi yang namanya dibawa secera tegas menolak pergelaran miss indonesia. Sehingga tidak patut apabila ada perwakilan aceh di kontes tersebut padahal kontes tersebut ditolak oleh keseluruhan masyarakat dan tokoh masyarakat Aceh. (MM)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar