Gelaran miss indonesia
yang berlangsung semenjak 2005 memang tidak terlepas dari kontroversi. Namun
tiga tahun belakangan kontroversi makin menjadi dengan adanya perwakilan
provinsi Aceh yang ditolak oleh masyarakat dan tokoh aceh. Penolakan oleh
masyarakat dan tokoh tersebut jelas terjadi dan dapat disaksikan baik lewat
demo yang dilakukan mahasiswa maupun lewat pernyataan pernyataan tokoh aceh dimedia.
Walau setiap tahun ditentang,
nampaknya pelaksana kontes miss indonesia lewat yayasan miss indonesia tidak
ambil pusing. Buktinya, tahun 2016 ini mereka kembali memberikan selendang
provinsi aceh kepada peserta yang diketahui tidak memiliki hubungan dengan Aceh.
Yakni gadis asal surabaya bernama Flavia Celli. Selain tidak berhubungan dengan
aceh, si peserta yang menyandang selendang provinsi Aceh ini juga tidak
bersikap layaknya wanita Aceh.
Memang, pemilihan peserta miss
indonesia tidak dilaksanakan di setiap provinsi. Proses seleksi hanya dilakukan
di kota-kota besar dan peserta berpotensi bisa dan boleh diberikan selendang
provinsi lain walaupun si peserta sendiri tidak memiliki hubungan atau bahkan
belum pernah menginjakkan kaki di provinsi yang dia wakili. Hal ini sangat
berbeda dengan putri indonesia yang melakukan seleksi di semua provinsi dan peserta
perwakilan provinsi betul betul mewakili provinsinya baik secara kultur maupun
budaya.
Kontroversi tahun ini benar-benar
memuncak dengan tindakan tegas yang diambil tokoh Aceh. Anggota dewan
perwakilan daerah (DPD) asal Aceh, Sudirman melayangkan surat protes dan
permintaan klarifikasi yang ditujukan kepada yayasan miss indonesia. Surat
tersebut bahkan meminta yayasan miss indonesia beserta dengan peserta yang
memakai selendang provinsi Aceh, yakni Flavia Celli untuk meminta maaf secara
terbuka terhadap masyarakat Aceh.
Kelanjutan dari kasus ini memang
belum jelas. Namun mengingat kasus ini terjadi hampir setiap tahun, sudah
semestinya yayasan miss indonesia dah selaku penyelenggara kontes miss
indonesia untuk lebih arif dalam menentukan peserta yang mewakili aceh.
Seandainya di rasa tidak ada calon yang bisa mewakili provinsi aceh, maka
selayaknya hilangkan provinsi aceh dari peserta. Karena dari awal permasalahan
ini terjadi sebab Aceh sebagai provinsi yang namanya dibawa secera tegas
menolak pergelaran miss indonesia. Sehingga tidak patut apabila ada perwakilan
aceh di kontes tersebut padahal kontes tersebut ditolak oleh keseluruhan
masyarakat dan tokoh masyarakat Aceh. (MM)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar